Sekarang hampir semua orang punya HP dengan kamera yang lumayan bagus. Tapi tetap saja, foto studio masih dicari untuk momen-momen tertentu, misalnya:
-
foto wisuda,
-
foto keluarga,
-
foto couple/prewed simple,
-
foto ulang tahun,
-
foto formal untuk kerja/bisnis.
Bedanya apa sih dengan foto biasa?
-
Pencahayaan diatur supaya wajah nggak belang atau terlalu gelap.
-
Background rapi, nggak ada jemuran atau tembok belang-belang ikut nongol.
-
Komposisi dan pose dibantu, jadi orang di dalam foto kelihatan proporsional.
-
File foto biasanya lebih tajam dan siap cetak besar untuk dipajang.
Di studio seperti Memory Studio Mojokerto, pengalaman foto sering dibuat senyaman mungkin supaya orang yang nggak biasa di depan kamera pun tetap bisa dapat hasil bagus.
Sebelum booking, enaknya kamu jelas dulu:
“Aku mau foto apa dan dengan siapa?”
Beberapa jenis sesi foto yang umum:
a. Foto Wisuda
Biasanya melibatkan:
-
toga dan ijazah,
-
foto sendiri,
-
kadang juga foto bareng orang tua/pasangan.
Konsep bisa dibuat formal, bisa juga agak santai dengan pose yang lebih ringan.
b. Foto Keluarga
Cocok untuk:
-
update foto di ruang tamu,
-
momen keluarga kumpul lengkap,
-
hadiah untuk orang tua.
Biasanya fokusnya: kehangatan, bukan sekadar semua orang lihat kamera.
c. Foto Couple
Untuk pasangan yang:
-
mau prewed simple,
-
mau foto anniversary,
-
atau sekadar ingin punya foto berdua yang proper.
Konsep bisa dibuat santai, romantis, atau clean dan minimalis.
d. Foto Personal / Portrait
Dipakai untuk:
-
profil kerja,
-
personal branding,
-
konten bisnis,
-
atau sekadar hadiah untuk diri sendiri.
Di tahap ini, menentukan jenis sesi foto akan membantu kamu menyiapkan baju, makeup, dan juga ekspetasi hasil.
Sesi foto akan jauh lebih enak kalau kamu datang sudah agak siap, bukan “asal sampai”.
a. Pilih Outfit yang Nyaman dan ‘Kamu Banget’
-
Untuk keluarga, bisa pilih warna senada (misal putih–cream, biru–navy, atau earth tone).
-
Untuk wisuda, selain toga, bawa juga 1 set baju bebas kalau mau variasi foto.
-
Untuk couple, bisa serasi tanpa harus kembar—misalnya sama-sama warna netral.
Yang penting, baju nyaman dikenakan dan tidak mengganggu gerak.
b. Perhatikan Makeup & Rambut
-
Tidak harus full makeup, tapi setidaknya wajah tidak terlalu berminyak dan alis rapi.
-
Untuk yang berhijab, pastikan hijab terpasang rapi dan tidak terlalu banyak lipatan di area wajah.
-
Rambut yang digerai sebaiknya disisir rapi dan tidak menutupi terlalu banyak area wajah.
Di studio, pencahayaan biasanya cukup terang, jadi detail kecil seperti ini akan terlihat di foto.
c. Datang Sedikit Lebih Awal
Datang lebih awal membantu kamu:
-
tenang dulu,
-
touch up sebentar,
-
lihat suasana studio,
-
dan ngobrol sebentar dengan fotografer.
Di studio seperti Memory Studio, momen awal ini biasanya dipakai untuk tanya santai:
“Mau gaya foto yang formal atau santai?”
supaya fotografer tahu arahnya.Banyak orang bilang,
“Aku tuh nggak fotogenik…”
Padahal seringnya cuma kurang terbiasa dan kurang arahan.Beberapa trik simpel:
a. Jangan Terlalu Fokus ke Kamera Terus
Sesekali boleh:
lihat ke samping,
tertawa kecil sambil menoleh,
atau saling pandang kalau foto berdua/keluarga.
Momen-momen seperti ini justru sering jadi foto favorit.
b. Gunakan Tangan dengan Wajar
Tangan sering jadi sumber “kekikukan” saat foto.
Untuk pose sendiri, tangan bisa: pegang sedikit ujung baju, menyentuh ringan pinggang, atau dibiarkan santai di samping.
Untuk keluarga, tangan bisa: memeluk anak dari belakang, menepuk bahu pasangan, atau saling menggandeng.
Di studio berpengalaman, fotografer biasanya akan memberi instruksi pose pelan-pelan sampai kamu merasa lebih santai.
c. Bayangkan Kamu Lagi Ngobrol atau Bercanda
Daripada mikir, “Aku harus senyum bagus”, lebih mudah kalau kamu:
ingat momen lucu,
ngobrol dengan yang ada di foto,
atau dengarkan arahan fotografer sambil sedikit bercanda.
Ekspresi yang keluar akan lebih natural.
Biar nggak kehabisan gaya, beberapa ide pose ini bisa kamu simpan dulu di kepala.
a. Foto Wisuda
Pose formal: berdiri tegak, pegang ijazah atau toga, pandang kamera.
Pose santai: miring sedikit, satu tangan di pinggang ringan, senyum lebih lebar.
Foto bareng orang tua: berdiri di tengah, orang tua di kanan-kiri, saling pandang atau saling pegang lengan.
b. Foto Keluarga
Duduk dan berdiri campur, supaya tinggi badan terlihat seimbang.
Anak di tengah, orang tua di sisi kanan-kiri.
Pose “ngobrol”: pura-pura ngobrol atau tertawa bersama, hasilnya hangat dan natural.
c. Foto Couple
Saling pandang sambil tersenyum tipis.
Satu orang sedikit di depan, satu di belakang, saling tengok.
Kepala saling mendekat, tangan saling menggenggam di depan.
d. Foto Personal/Portrait
Berdiri sedikit miring dari kamera, wajah tetap menghadap lensa.
Tangan menyentuh dagu ringan atau menyilang santai di depan.
Duduk di kursi dengan posisi tubuh agak condong ke depan untuk kesan lebih percaya diri.
Studio seperti Memory Studio Mojokerto biasanya sudah terbiasa memberi contoh pose-pose seperti ini sambil menunjukkan contoh referensi di HP kalau kamu butuh gambaran visual.
Biar foto punya karakter, kamu bisa bawa:
bunga tangan kecil,
buku,
boneka (untuk anak),
atau item yang berhubungan dengan profesi/hobi (misal kamera, alat musik).
Properti kecil seperti ini membantu:
tangan lebih “punya kerjaan”,
foto terasa lebih personal,
dan bisa memancing ekspresi alami.
Di studio yang fokus pada kebutuhan keluarga, wisuda, dan foto casual seperti Memory Studio Mojokerto, biasanya:
fotografer terbiasa menghadapi orang yang mengaku “nggak bisa gaya”,
ada beberapa pilihan background (polos, gradasi, atau sedikit dekoratif),
dan pengambilan foto dilakukan pelan-pelan supaya semua orang sempat adaptasi.
Banyak tips dan trik di artikel ini lahir dari kebiasaan dan pola yang sering terjadi ketika orang datang foto studio:
mulai dari canggung di awal, sampai akhirnya bisa ketawa lepas di beberapa jepretan terakhir.Kalau dipikir, foto studio itu:
mungkin hanya diambil beberapa kali seumur hidup,
tapi hasilnya bisa dipajang bertahun-tahun,
dan jadi kenangan untuk anak cucu nanti.
Dengan sedikit persiapan,
memilih outfit yang pas,
dan mengikuti beberapa trik sederhana di atas,
kamu bisa mengubah sesi foto yang awalnya terasa canggung menjadi pengalaman yang menyenangkan, dengan hasil foto yang layak dibanggakan.Kalau kamu tinggal di area Mojokerto,
melihat contoh hasil dan referensi dari studio seperti Memory Studio Mojokerto bisa jadi langkah awal menemukan gaya foto studio yang paling cocok untuk kamu dan keluarga.
